Jika bicara produktivitas dan kesehatan karyawan. Temperatur ideal di ruang kerja menjadi faktor penting untuk meningkatkan produktivitas, lho.
Harus bekerja di temperatur ruangan yang terlalu dingin ataupun panas ternyata dapat membuat fokus terpecah serta malah jadi tidak produktif. Mungkin banyak yang tidak memikirkan dengan serius untuk masalah ini. Namun, suhu menjadi permasalahan yang penting dalam kenyamanan dalam bekerja.
Dari hasil survei di tahun 2016 tentang kepuasan kerja, keluhan terbesar yang dikeluhkan karyawan kebanyakan tentang suhu tempat mereka kerja. Dilansir dari Career Builder, 22% karyawan mengalami kesulitan dalam konsentrasi di kantor yang terlalu panas, sementara 11% lainnya jika berada di ruangan terlalu dingin.
Hasil survei tersebut cukup masuk akal. Pasalnya, ketika tubuh kita harus mengeluarkan energi ekstra untuk tetap hangat ataupun berkeringat. Hal ini energi yang tersedia untuk berkonsentrasi jadi lebih sedikit.
Maka dari itu, perusahaan harus menyediakan ruangan dengan temperatur ideal agar para karyawannya jadi lebih fokus dalam bekerja. Berikut kesimpulan hasil survei mengenai temperatur ruangan kerja:
Ketika temperatur kantor naik dari 20 menjadi 25 derajat Celcius, produktivitas karyawan akan meningkat 150%, dan produktivitas dalam bekerja dapat turun menjadi 44%.
Tingkat produktivitas pekerja paling tinggi dapat terjadi saat ruangan berada pada 22 derajat celcius.
Dari kesimpulan di atas, bahwa hasil tersebut lebih mudah untuk konsentrasi bekerja jika tubuh Anda sendiri merasa nyaman dengan temperatur sekitar. Temperatur yang terlalu panas, terlalu dingin, atau bahkan naik serta turun, dapat mengganggu fokus kerja karyawan.
Apabila hal tersebut terjadi, maka tak heran apabila hasil kerja karyawan tersebut di perusahaan jadi menurun. Sementara itu, Lembaga Administrasi Keselamatan serta Kesehatan Kerja di Amerika Serikat menyarankan agar temperatur di kantor berkisar antara 20-24,5 derajat celcius.
Akan tetapi, untuk perkiraan temperatur ruangan di kantor tidak bisa sama semuanya. Pasalnya, temperatur di Amerika maupun Indonesia sendiri memang beda. Tidak semua temperatur ruangan yang lebih dingin di inginkan. Ini mengingat iklimdi indonesia beriklim tropis, alias cenderung panas.
Leave Your Comment