Standar Suhu Normal Manusia – Tahukah Kamu? Tubuh manusia punya prinsip kerja yang sama seperti ruang pembakaran. Tubuh biasanya memancarkan suhu tertentu sebagai pertanda kehidupan. Jika suhu tubuh menjadi lebih tinggi ataupun rendah daripada suhu tubuh normal, ini artinya jadi pertanda ada masalah yang harus diperhatikan. Pahami dulu yuk berapa standar suhu normal manusia berikut!
Daftar isi
Suhu Tubuh Manusia & Sistem Imunitas
Riset menunjukkan perubahan suhu tubuh merupakan mekanisme yang berhubungan dengan sistem imun. Saat sehat, suhu tubuh manusia umumnya berkisar 37 derajat Celcius. Namun, saat di serang infeksi atau penyakit, suhu tubuh cenderung naik. Ini merupakan indikasi sistem imun tubuh sedang bekerja melawan serangan virus ataupun infeksi.
Kenaikan suhu tersebut berkaitan dengan aktivitas protein tertentu yang mampu mengaktifkan sistem imun tubuh sesuai kebutuhan. Karena itu, demam tidak mutlak menjadi sesuatu yang buruk, melainkan bagian dari cara pemulihan tubuh terhadap serangan virus.
Suhu Tubuh Normal, Tinggi, serta Rendah
Berapa suhu tubuh normal kita? Suhu tubuh normal pertama kali disematkan pada standar 37 derajat Celcius oleh seorang dokter Jerman pada abad ke-19. Tetapi, suhu tubuh normal sesuai riset pengobatan yang kian berlanjut berada di angka 36,7-36,8 derajat Celcius.
Definisi suhu tubuh “normal” bisa berbeda dari setiap manusia. Untuk orang dewasa, suhu tubuh normal berkisar di antara 36,1-37,2 derajat Celcius. Sedangkan untuk bayi serta anak kecil, suhu tubuh normal bisa lebih tinggi, ialah antara 36,6-38 derajat Celcius.
Suhu tubuh tinggi yang di katakan demam berada di atas 38 derajat Celcius serta tidak mutlak berbahaya. Namun, jika suhu tubuh mencapai 39,4 derajat Celcius tidak ada tanda-tanda menurun dalam tiga hari, Kamu di anjurkan segera menghubungi dokter. Untuk bayi di bawah usia 3 bulan, segera berkonsultasi apabila suhu di atas 38 derajat Celcius serta 38,8 derajat Celcius untuk balita.
Suhu tubuh rendah pun bisa berakibat fatal, ialah hipotermia saat suhu tubuh berada di bawah 35 derajat Celcius. Hipotermia bisa terjadi oleh faktor eksternal contohnya cuaca dingin, serta eksternal, seperti penggunaan obat-obatan, stroke, infeksi, juga kekurangan gizi. Hipotermia terutama rentan pada bayi serta lansia sehingga harus mendapatkan perhatian ekstra.
Leave Your Comment