Penggunaan dan Prinsip kerja Water Still – Pekerjaan di laboratorium sangat membutuhkan penggunaan air dengan tingkat kemurnian yang berbeda. Hal ini, perlu dibutuhkan water still untuk pemurnian air secara modern. lalu bagaimana penggunaan dan prinsip kerja Water Still? simak artikel berikut ini.
Daftar isi
Penggunaan air di laboratorium
Tingkat kemurnian air untuk pemakaian di laboratorium perlu disesuaikan dengan fungsinya. Misalnya aplikasi kemurnian air di laboratorium yaitu pada campuran pembuatan media kultur sel serta membuat PCR mastermix akan berbeda dengan air yang dipakai untuk mencuci peralatan laboratorium.
Maka dari itu, air yang berasal dari sumbernya langsung, air tanah ataupun pegunungan tidak dapat langsung digunakan di dalam laboratorium. Hal ini dikarenakan, adanya kandungan ion-ion pelarut dalam jenis air tersebut.
Salah satu cara untuk memurnikan air yaitu melalui proses distilasi. Distilasi yaitu metode pemisahan campuran berdasarkan perbedaan kecepatan ataupun kemudahan suatu zat menguap (volatilitas) pada suhu tertentu. Umumnya, proses distilasi terdiri atas penguapan campuran selanjutnya proses pendinginan serta pengembunan. Prinsip utama pemisahan secara distilasi yaitu perbedaan titik didih cairan pada tekanan tertentu.
Prinsip kerja water still
Proses distilasi pada water still berkerja dalam satu rangkaian alur air, yang digunakan untuk bahan baku. Kemudian air tersebut digunakan sebagai pendingin untuk kondensor.
Prinsip dari proses ini, air yang dimurnikan dimasukkan dalam water still selanjutnya diuapkan. Uap yang terbentuk mengalir ke atas serta terkondensasi pada kondensor membentuk cairan kembali kemudian ditampung sebagai destilat (air suling).
Air hasil penyulingan yaitu Aquadest dengan tingkat kemurnian kira-kira 99,5%. Nilai pH destilat yang didapatkan sedikit berubah asam pada saat karbondioksida dari udara lingkungan larut dalam distilat. Karenanya, air murni perlu dihabiskan secara cepat ataupun disimpan dalam kondisi kedap udara.
Aplikasi water still
Sistem water still bukan hanya menghilangkan ion bermuatan tetapi menyaring mikroba untuk meminimalisasi risiko kontaminasi. Kemudian digunakan pula agar senyawa organik tidak mudah menguap, termasuk sebagian besar mineral, serta bahan kimia yang terkandung. Berikut ini penggunaan air hasil distilasi.
Penelitian serta pengembangan, contohnya untuk preparasi sampel, persiapan bakteriologis, dan medis.
Persiapan sel serta kultur jaringan.
Digunakan untuk proses pembersihan serta sterilisasi.
Larutan buffer.
Aplikasi mikrobiologi serta analitis, contoh HPLC.
Perawatan water still dilakukan dengan mudah cukup membutuhkan pembersihan teratur. Hal ini menjadi keuntungan, apabila dibandingkan dengan sistem manual. Pemilihan water still perlu disamakan dengan kebutuhan di laboratorium.
Hal ini disebabkan, adanya pilhan bergantung banyaknya air yang bisa dimurnikan dalam satu waktu. Dengan hal ini, dibutuhkannya water still yang baik serta tepat untuk melakukan satu proses penyulingan ataupun dua kali proses.
Leave Your Comment