Alat Ukur Intensitas Cahaya – Intensitas cahaya merupakan besaran pokok fisika untuk mengukur daya yang dipancarkan oleh suatu sumber cahaya pada arah tertentu per satuan sudut. Satuan SI dari intensitas cahaya ini disebut dengan Candela (Cd) dimana dalam bidang optima dan fotometri mata kita hanya dapat melihat cahaya dengan panjang gelombang tertentu atau yang disebut spektrum cahaya tampak. Spektrum ini akan diukur menggunakan besaran atau satuan pokok ini.
Daftar isi
Mengenal Tentang Alat Ukur Intensitas Cahaya
Sedangkan cahaya yaitu energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380 hingga 750 nm. Pada bidang fisika, cahaya merupakan radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat mata maupun yang tidak. Selain itu, cahaya ialah paket partikel yang disebut foton, cahaya juga mempunyai banyak karakter seperti kecepatan cahaya, intensitas cahaya, panjang gelombang, dan juga frekuensi gelombang.
Cahaya dapat diukur dengan sebuah alat pengukur cahaya, dengan menggunakan alat pengukur intensitas cahaya, maka kita dapat mengetahui tingkat pencahayaan pada ruangan. Dalam bidang fotografi dan entertainment hal ini merupakan salah satu faktor penting yang harus dihatikan. Ada beberapa jenis jenis alat ukur cahaya yang dapat digunakan untuk mengukur intensitas cahaya, diantaranya yaitu :
1. Light meter / Lux Meter
Light meter merupakan salah satu alat ukur intensitas cahaya yang banyak digunakan. Dalam dunia fotografi, light meter sering digunakan untuk menentukan eksposur yang tepat pada sebuah foto. Light meter biasanya akan mencakup rangkaian elektronik digital atau analog, yang memungkinkan fotografer menentukan shutter speed dan f-number yang harus dipilih untuk pemaparan optimal, mengingat situasi pencahayaan dan kecepatan film tertentu.
Sebagai alat ukur intensitas cahaya, light meter juga dapat digunakan pada bidang sinematografi, untuk mengetahui tingkat cahaya optimal untuk sebuah adegan. Light meter digunakan dalam bidang umum desain pencahayaan arsitektural untuk memverifikasi pemasangan dan kinerja sistem pencahayaan bangunan yang tepat dan dalam menilai tingkat cahaya untuk menanam tanaman.
Beberapa teknik yang digunakan oleh light meter, yaitu Spot Metering, Average Metering, Center-weighted Metering dan Matrix Metering. Saat ini lux meter sudah tersedia versi digitalnya, sehingga lebih mudah dalam penggunaannya karena setelah Anda meletakkan sensornya, maka otomatis lux meter tersebut akan menampilkan besarnya intensitas cahaya pada layar digital yang ada.
2. Ganiofotometer
Goniophotometer merupakan alat yang digunakan untuk pengukuran cahaya yang dipancarkan dari benda pada sudut yang berbeda. Penggunaan goniophotometers telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir dengan diperkenalkannya sumber lampu LED, yang sebagian besar mengarahkan sumber cahaya, dimana distribusi spasial cahaya tidak homogen.
Apabila sumber cahaya homogen dalam distribusi cahaya, itu disebut sumber Lambertian. Karena peraturan yang ketat, distribusi cahaya secara spasial sangat penting, hal ini dikarenakan untuk pencahayaan otomotif dan desainnya. Goniophotometer ini banyak digunakan pada industri otomotif. Ganiofotometer dapat digunakan untuk mengukur distribusi intensitas, fluks cahaya, koordinat warna serta temperatur warna.
3. Spektrofotometer
Spektrofotometer merupakan alat ukur intensitas cahaya pada panjang gelombang tertentu yang melewati sebuah materi. Spektrofotometer akan mengukur jumlah cahaya berdasarkan interaksi antara materi dengan cahaya yang ditembakkan.
Cahaya tersebut dapat berupa inframerah, ultraviolet, dan cahaya tampak. Sedangkan materi yang berupa atom atau molekul, biasanya dari bahan kaca atau kuarsa. Sebagian dari cahaya tersebut akan diserap kemudian sisanya akan dilewatkan. Nilai absorbansi pada cahaya yang diserap sebanding dengan konsentrasi larutan yang ada di dalam kuvet.
Spektrofotometer ini dibagi menjadi dua jenis yaitu spektrofotometer single-beam dan spektrofotometer double-beam. Perbedaan antara kedua jenis spektrofotometer ini hanya pada pemberian cahayanya saja. Pada spektrofotometer single-beam cahaya hanya melewati satu arah saja, sehingga nilai yang diperoleh hanya nilai absorbansi dari larutan yang dimasukan.
Sedangkan untuk spektrofotometer double-beam, nilai blanko dapat langsung diukur bersamaan dengan larutan yang diinginkan dalam satu kali proses yang sama. Prinsipnya yaitu dengan adanya chopper yang akan membagi sinar menjadi dua, dimana salah satu melewati blanko (reference beam) dan yang lainnya melewati larutan (sample beam).
Dari kedua jenis spektrofotometer ini, spektrofotometer double-beam mempunyai keunggulan yang lebih dibandingkan dengan single-beam. Ini dikarenakan nilai absorbansi larutannya telah mengalami pengurangan terhadap nilai absorbansi blanko. Selain itu, pada single-beam ditemukan juga beberapa kelemahan, yaitu seperti perubahan pada intensitas cahaya akibat fluktuasi voltase.
Dalam penggunaan beberapa jenis alat ukur intensitas cahaya tersebut tentunya kerusakan atau malfungsi alat merupakan hal yang mungkin saja bisa terjadi. Namun bila hal tersebut terjadi Anda tidak perlu khawatir karena kami CV. Java Multi Mandiri mempunyai jasa service alat ukur dan uji yang siap menangani berbagai masalah kerusakan alat ukur dan uji Anda.
Leave Your Comment