Kadar Nikel pada Limbah Industri – Air adalah sumber daya alam yang dapat di perbaharui, tetapi air akan dapat dengan mudah terpengaruh oleh aktivitas manusia. Air sering tercemar oleh komponen-komponen anorganik dan berbagai logam berat yang berbahaya. Dalam kadar rendah logam berat pada umumnya sudah beracun bagi tumbuhan serta hewan termasuk manusia. Logam berat sering termasuk dalam limbah cair industri. Nikel (Ni) adalah salah satu logam berat yang sering di gunakan dalam proses industri. Jika nikel di buang ke badan air tanpa di olah terlebih dahulu akan berdampak berbahaya bagi lingkungan serta sekitarnya.
Nikel dapat mencemari air tanah ataupun air permukaan baik perairan laut maupun darat seperti sungai, danau serta waduk. Di perairan, nikel di dapat dalam bentuk koloid. Garam-garam nikel contohnya nikel amonium sulfat, nikel nitrat, serta nikel klorida bersifat larut dalam air. Pada kondisi aerob dan pH kurang dari 9, membentuk senyawa kompleks dengan hidroksida, karbonat, serta sulfat dan selanjutnya mengalami presipitasi.
Demikian pula pada kondisi anaerob, nikel bersifat tidak larut. Di muara sungai, nikel menunjukkan konsentrasi yang semakin meningkat seiring dengan tingginya kekeruhan. Peningkatan konsentrasi terlarut pada kekeruhan yang tinggi terjadi karena proses desorpsi dari partikel-partikel yang terdapat di muara sungai dan resuspensi.
Daftar isi
Sumber Nikel di Limbah Industri
Sumber pencemaran nikel di perairan berasal dari limbah industri pelapisan nikel (electroplating), industri kertas, industri pupuk serta industri baja, limbah rumah tangga dan pupuk pertanian. Limbah industri tersebut mengandung senyawa nikel berbahaya seperti NiSO4 dan NiCl2. Untuk industri pelapisan nikel, logam berat yang terkandung dalam limbah cairnya yaitu logam nikel.
Walaupun jumlah yang di dapatkan tidak sebanyak dari industri lain, karena sifatnya beracun maka sangat berbahaya bagi manusia dan dapat mengancam kehidupan biota disekitarnya, jadi sebelum di buang ke luar pabrik harus di olah terlebih dahulu.
Untuk melindungi kehidupan organisme akuatik, kadar nikel sebaiknya jangan melebihi 0,025 mg/l. Agar tidak mencemari lingkungan, limbah yang di buang kadar logamnya jangan sampai melewati batas kadar maksimum yang di ijinkan oleh regulasi pemerintah (KEP-51/ MEN LH/10/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan Industri). Kadar maksimum nikel pada limbah industri yang di perbolehkan 2 mg/L.
Temukan informasi menarik lainnya dan apabila Anda sedang membutuhkan jasa ukur dan uji, silahkan langsung hubungi kami di Jasa Ukur Uji. Pengerjaan jasa ukur dan uji akan dilakukan oleh teknisi tim kami yang berpengalaman dan kompeten.
Leave Your Comment