Metode pengeringan untuk mengukur kadar air bahan biasa kita pakai sebagai standar, serta diyakini menghasilkan nilai pengukuran yang lebih akurat terhadap kadar air di suatu bahan dibanding metode lain.
Metode pengeringan dapat menggunakan oven biasa mapupun alat pengering yang menggunakan pemanas halogen. Kedua metode pengeringan ini sama-sama menggunakan prinsip kerja thermogravimetri dalam pengukuran kadar air bahan yang diukur, dalam thermogravimetri prinsipnya dengan menguapkan air dalam bahan menggunakan energi panas kemudian ditimbang bobot akhirnya setelah sebelum melakukan pemanasan juga ditimbang bobot awalnya sebagai pembanding.
Daftar isi
Perbedaan Metode Pengukuran Kadar Air
Selain memiliki persamaan tersebut pastinya ada perbedaan dalam kedua metode pengukuran tersebut. Pertama, dalam metode pemanasan sampelnya. Dalam pemanasan oven pengering pemanasan dilakukan dengan cara Konveksi sedangkan pada oven halogen pemanasannya dengan cara absorpsi IR dari radiator halogen.
Perbedaan yang kedua, melihat dari metode pemanasannya maka akan berakibat ke durasi lama pemanasan, oven pengering akan lebih lama dalam mengeringkan sampel pengujian, sedangkan paad oven halogen akan jauh lebih cepat.
Namun setiap metode pasti memiliki keunggulannya masing masing. Pada metode oven pengering biasanya kita dapat memakai sampel yang banyak jenisnya dan banyak jumlahnya semua sampel itu dapat kita keringkan secara bersamaan sekaligus, namun begitu karena kapasitasnya yang besar metode ini kurang sesuai jika kita ingin melakukan pengukuran at line.
Jika kita ingin melakukan pengukuran at line lebih sesuai menggunakan metode oven halogen karena prosesnya pengujiannya yang singkat, mudah dan tidak perlu penghitungan rumus untuk mendapatkan kadar air sampel, pada metode oven halogen biasanya dalam proses kerja nya selalu ditampilkan bobot dari sampel secara update sampai batas akhir pengukuran dan akan ditampilkan nilai kadar air secara otomatis di monitor.
Leave Your Comment