Ada beberapa hal penting untuk kita pahami tentang pH dan bagaimana kaitannya dengan air minum khususnya. Misalnya, minum minuman alkali apakah mungkin dalam menawarkan beberapa manfaat kesehatan?
Terus baca artikel ini untuk mempelajari lebih lanjut tentang pH air.
Daftar isi
Bagaimana pH mempengaruhi air?
pH berperan penting dalam sifat-sifat cairan yang mengandung air. Contohnya, pH pada air membuat beberapa unsur di dalamnya seperti mineral, menambah kebutuhan bagi tubuh.
Untuk logam berat dalam air ber-pH rendah atau asam cenderung akan lebih beracun. Pada air ber-pH tinggi akan membuat logam berat kurang tersedia, sehingga dampaknya pada manusia menjadi kurang beracun.
pH juga bisa menjadi indikator adanya kontaminan lainnya semisal bakteri dalam cairan. Pada umumnya, pH yang sangat tinggi atau sangat rendah dapat membuat air tidak dapat digunakan untuk beberapa penggunaan tertentu.
Misalnya, pada air sadah (hard water) atau istilah air yang mengandung banyak mineral. Mineral ini membuat air bersifat sangat basa. Saat air melewati pipa dan mesin seperti mesin pencuci piring atau pancuran, mineral ini akan menempel satu sama lain pada bagian dalam pipa, jadi menyebabkan penumpukan mineral.
Pada penggunaan rumah tangga penumpukan mineral dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti kurangnya busa pada detergent sehingga kurang efektif membersihkan. Bahkan, ini juga dapat menyebabkan penurunan tekanan air atau bahkan penyumbatan dalam pipa.
Pada kondisi sebaliknya, air ber-pH rendah dapat menimbulkan korosi pada pipa logam, lalu mengekstrak ion logam ke dalam air, sehingga berbahaya untuk diminum atau digunakan di rumah.
Risiko dan Manfaat Asam vs Alkali
Air minum dan minuman berbasis air lainnya dengan tingkat pH yang bervariasi dapat berperan dalam beberapa faktor kesehatan yang berbeda.
Air alkali dan produk alkali lainnya telah mendapatkan popularitas dalam beberapa tahun terakhir, menjadi tren kesehatan baru. Menurut pendukung minuman alkali, lingkungan asam dalam tubuh menyebabkan beberapa penyakit kronis, yang mereka klaim tidak dapat bertahan dalam lingkungan basa.
Pemikiran di balik ini adalah bahwa minum air alkali membantu tubuh itu sendiri menjadi lebih basa, yang akan mengobati sejumlah penyakit, termasuk kanker.
Namun, ada sedikit bukti untuk mendukung klaim ini. Sementara minum air alkali untuk sementara dapat mempengaruhi pH mulut atau urin, tidak ada bukti ilmiah bahwa itu akan mengubah pH tubuh secara keseluruhan.
Tubuh secara ketat mengatur tingkat pH-nya. Perubahan pH internal tubuh, seperti pH darah, dapat berarti masalah serius pada organ dan jaringan. Jadi, jika memungkinkan untuk mengubah pH tubuh dengan makanan dan minuman, itu berbahaya.
Namun, air alkali mungkin masih bermanfaat bagi sebagian orang. Pada umumnya air alkali cenderung lebih basa karena memiliki mineral dan elektrolit di dalamnya. Karena itu, minum air ini setelah berolahraga atau saat sakit dapat membantu menjaga keseimbangan mineral dan elektrolit dan mencegah dehidrasi.
Selain itu, temuan dari studi yang lebih kecil menunjukkan bahwa orang dengan penyakit refluks asam dapat mengambil manfaat air alkali dengan pH 8,8. Para peneliti menemukan bahwa air alkali tampaknya secara permanen menonaktifkan enzim yang berperan dalam rasa mulas dan mengurangi gejala.
Para peneliti juga menemukan bahwa air minum dengan pH 8,5-10 dapat bermanfaat bagi orang-orang dengan sindrom iritasi usus besar (IBS). Orang-orang yang minum air dengan pH 8,5-10 memiliki skor kualitas hidup yang terlapor lebih tinggi setelah 8 minggu berbanding mereka yang tidak.
Namun, ini adalah gambaran kecil penelitian tentang ini, perlu lebih banyak penelitian pada manusia untuk mendukung hasil awal ini.
Leave Your Comment