Kesalahan Dalam Kalibrasi pH Meter – Pada kalibrasi pH meter itu sendiri, ada saja kesalahan pengukuran yang bisa terjadi. Kesalahan ini juga terjadi karena berbagai faktor, dari segi personal yang mengukur, cacat pada alat yang digunakan, hingga kesalahan kalibrasi atau dari jasa kalibrasi alat ukur dan uji. Apa itu kesalahan kalibrasi?
Kesalahan kalibrasi adalah kesalahan yang diakibatkan oleh kesalahan gradasi timbangan pada saat membuat atau melakukan kalibrasi (standarisasi). Dengan adanya kesalahan ini maka dapat muncul kesalahan dalam membaca hasil pengukuran, bisa lebih besar atau lebih kecil dari yang seharusnya. Selain kesalahan kalibrasi yang termasuk dalam bagian kesalahan sistematik, terdapat juga dua kesalahan besar lainnya yaitu kesalahan umum dan kesalahan acak.
Daftar isi
Kesalahan Dalam Kalibrasi pH Meter
Setiap faktor kesalahan pengukuran ini memiliki perbedaan yang mencolok dan mudah untuk ditentukan penyebutannya. Untuk lebih mengenalnya, berikut tiga kesalahan pengukuran yang sering dilakukan oleh banyak orang.
1. Kesalahan Umum
Kesalahan pertama yang merupakan bagian dari kesalahan kalibrasi adalah kesalahan umum. Pada dasarnya kesalahan umum adalah kesalahan yang terjadi karena keterbatasan faktor manusia saat melakukan pengukuran. Untuk penjelasan lebih lengkapnya, kesalahan umum terjadi karena kesalahan dalam membaca skala kecil dan kurangnya keterampilan saat menggunakan alat ukur tersebut.
Dengan syarat, bisa dikatakan kesalahan umum adalah kesalahan yang paling sering dilakukan saat melakukan pengukuran. Untuk memperbaiki kesalahan ini, manusia yang melakukan pengukuran harus lebih berhati-hati dari sebelumnya. Dari cara penggunaan alat, melihat ukuran alat, hingga melihat hasil pengukuran melalui alat tersebut.
2. Kesalahan Acak
Kesalahan acak adalah kesalahan yang muncul karena terciptanya fluktuasi halus saat melakukan pengukuran. Fluktuasi halus yang dimaksud di sini terdiri dari beberapa sebab seperti fluktuasi tegangan listrik, tanah saat melakukan pengukuran yang benar-benar bergetar, mengeluarkan suara, hingga radiasi, dan molekul udara berwarna coklat.
Sesuai dengan namanya, random error tidak selalu muncul secara konsisten. Dalam beberapa saat saja error ini akan muncul, dan termasuk error yang jarang muncul, dibandingkan dengan faktor error lainnya. Namun tetap saja ini merupakan kesalahan yang cukup mengganggu karena tentunya membuat pengukuran menjadi tidak tepat. Agar tidak terkena random error, sebaiknya perhatikan baik-baik proses pengukurannya, tidak hanya dari segi alat yang digunakan tetapi juga lingkungan sekitar, karena sangat mempengaruhi proses pengukuran dan hasil pengukuran itu sendiri.
3. Kesalahan Kalibrasi
Sesuai dengan yang telah disebutkan di atas, kesalahan kalibrasi adalah kesalahan yang disebabkan oleh kesalahan gradasi timbangan pada saat membuat atau melakukan kalibrasi (standardisasi). Pada dasarnya kesalahan kalibrasi termasuk dalam jenis kesalahan tersendiri yaitu kesalahan sistematik.
Kesalahan sistematik sendiri merupakan kesalahan yang muncul karena alat yang digunakan tidak mendukung. Selain itu, lingkungan sekitar perangkat yang digunakan juga dapat menghasilkan kesalahan sistematik. Ada berbagai jenis kesalahan sistematis, seperti kesalahan komponen alat, kesalahan titik nol, kerusakan alat, kesalahan paralaks, kelembaban, perubahan suhu yang ekstrem, hingga kesalahan kalibrasi juga.
Tapi santai saja. Kesalahan kalibrasi masih bisa diatasi. Untuk mengatasi error tersebut, alat hanya perlu direset sesuai standar (kalibrasi) agar bisa digunakan secara normal, dan hasil pengukuran bisa presisi. Dengan daftar kesalahan kalibrasi yang sering dilakukan selama ini, Anda sudah mengetahui cara menghindari kesalahan tersebut.
Leave Your Comment