Pengukuran kekerasan suatu material memiliki bermacam-macam metode yang berbeda, agar tidak keliru dalam penerapan masing masing metodenya baca artikel ini dahulu ya
Suatu material memiliki sifat yang berbeda-beda ketika kita memberikan berbagai jenis pembebanan yang berbeda pula. Misalnya, suatu logam kita berikan pembebanan satu kali dengan berat sangat besar hasilnya mungkin tidak sama ketika kita beri muatan kecil namun secara terus menerus.
Daftar isi
Jenis-jenis Pengukuran Kekerasan Material
Pengukuran kekerasan harus kita lakukan untuk setiap kasus berbeda agar kita dapat mendapat pilihan pengujian yang tepat di berbagai aplikasi untuk berbagai material. Tiga jenis kekerasan adalah goresan/strach, rebound, dan kekerasan indentasi. Pengukuran setiap jenis kekerasan membutuhkan perangkat peralatan yang berbeda-beda juga. Selain itu, bahan yang sama jenisnya akan memiliki nilai kekerasan yang berbeda untuk masing-masing jenis pengujian di atas.
Kekerasan Indentasi
Jenis kekerasan indentasi mengacu pada ketahanan material terhadap deformasi permanen ketika bahan dikenakan beban secara terus menerus. Para insinyur dan ahli metalurgi biasanya ketika berbicara tentang kekerasan mengacu pada metode pengujian lekukan atau indentasi ini. Mengukur sebuah nilai adalah tujuan utama kita melakukan pembebanan terus menerus, hal ini merupakan bentuk paling umum dari pembebanan logam.
Kekerasan Gores
Jenis kekerasan ini mengacu pada kemampuan material untuk menahan goresan di permukaan. Goresan adalah lekukan terus menerus yang sempit di lapisan atas karena kontak dengan bahan yang tajam dan lebih keras.
Kita dapat menggunakan pengujian gores ini untuk bahan yang relatif rapuh seperti keramik karena tidak mengalami deformasi plastis yang signifikan. Penting untuk mempertimbangkan kekerasan goresan karena beberapa aplikasi material sangat sensitif terhadap scoring.
Kita contohkan pada kasus liner silinder mesin. menggores atau scoring dapat terjadi karena berbagai alasan. Permukaan liner bersentuhan dengan berbagai logam seperti ring piston, partikel asing dalam bahan bakar, atau minyak pelumas. Terkadang tempat dudukan liner yang tidak tepat dapat juga menyebabkan goresan.
Partikel abrasif dapat menyebabkan goresan yang pada akhirnya akan menurunkan performa mesin dan menambah biaya jangka panjang seperti perawatan, suku cadang, serta konsumsi bahan bakar yang jadi lebih mahal.
Pada tahap desain, pemilihan logam yang tepat harus mempertimbangkan kekerasan bahan yang akan bersentuhan dengannya. Kekerasan liner harus lebih besar dari kekerasan bahan yang akan bersentuhan dengannya. Hal ini membantu menghindari banyak kemungkinan masalah di kemudian hari.
Kekerasan Rebound atau Kekerasan Dinamis
Kekerasan rebound lebih berkaitan dengan kekerasan elastis daripada kekerasan plastik. Bahan menyerap energi pada benturan dan mengembalikannya ke indentor.
Indentor adalah bahan referensi yang akan kita gunakan untuk pengujian kekerasan. Kekerasan dinamis biasanya kita kerjakan dengan menjatuhkan palu berujung berlian atau bola baja pada benda uji dan merekam pantulan palu setelah menyentuh permukaan.
Semakin dekat ketinggian ke ketinggian jatuh asli, semakin tinggi pula nilai kekerasan pantulannya. Demikian tadi jenis jenis metode dalam pengukuran kekerasan suatu material. Jika ada yang ingin dikonsultasikan mengenai metode pengukuran material anda silahkan tinggalkan komentar atau hubungi kontak kami
Leave Your Comment