Bahaya Polusi Udara PM 2.5 – Kita semua menghirup udara setiap hari, secara tak sadar saat berada di dalam apalagi di luar ruangan. Partikel tak kasat mata ini oleh para ahli kesehatan dinamai PM 2.5 pada ukurannya yang hanya mencapai 2.5 mikrometer. Ukurannya yang cukup kecil bisa diibaratkan hanya 3 persen dari diameter rambut kita. Saking kecilnya, Greenpeace Indonesia mengatakan bahwa PM 2.5 bisa dengan mudah menembus masker yang biasa kita pakai. Warga kota Jakarta misalnya, terbiasa memakai masker harian berwarna hijau yang sesungguhnya tak mempan melawan PM 2.5. Oleh karena itu Bahaya Polusi Udara PM 2.5 perlu di perhatikan.
Saking ringannya partikel tersebut bisa berbentuk gas. PM 2.5 dengan mudah di temukan di berbagai tempat. Ia juga dengan mudah memasuki sistem pernapasan manusia. Itulah mengapa PM 2.5 menjadi partikel udara paling mematikan bagi manusia secara pelan-pelan tanpa korban sadari. PM 2.5 yang menumpuk di paru-paru dan organ lain bisa menyebabkan munculnya penyakit pernapasan, asma, hingga penyakit jantung.
PM 2.5 juga ampuh untuk membuat penyakit-penyakit tersebut makin parah hingga bisa memicu kematian dini. Dari mana PM 2.5 berasal? Dalam catatan Departemen Kesehatan New York, asal PM 2.5 bisa di bagi menjadi outdoor dan indoor. Kategori outdoor, PM 2.5 ada di polusi asap mobil, truk, bus, dan lain-lain. Tak ketinggalan juga PM 2.5 juga di hasilkan secara masif oleh cerobong asap pabrik. Sedangkan yang dari dalam ruangan, PM 2.5 terkandung di asap rokok, asap memasak, minyak lampu, dan dari asap perapian.
Polusi udara, terutama yang sangat halus seperti PM 2.5 amat berbahaya bagi kesehatan terutama kelompok rentan seperti bayi, anak-anak, ibu hamil dan lanjut usia. Penyakit yang dapat terjadi akibat PM 2.5 yang tinggi ini antara lain stroke, penyakit jantung, infeksi saluran pernapasan, kanker dan penyakit paru kronis.
Khusus untuk penyakit pernapasan, PM 2.5 menjadi partikel yang dapat memperparah dengan lebih cepat sebab dapat mengendap pada saluran pernafasan daerah bronki dan alveoli. PM 2.5 lebih berbahaya dari partikel 10 karena tidak di saring dalam sistem pernapasan bagian atas dan menempel pada gelembung paru, sehingga dapat menurunkan kemampuan paru-paru dalam pertukaran gas.
Leave Your Comment