Penyortir Warna juga disebut mesin pemilah warna atau mesin pemilah optik, sesuai dengan perbedaan warna bahan padat, menggunakan sensor optik CCD beresolusi tinggi untuk menggerakkan katup solenoid untuk menyortir bahan padat yang berbeda.
Alat seperti ini telah banyak bermanfaat dalam produksi pertanian, makanan dan industri daur ulang. Efek penyortiran sangat signifikan untuk sampel seperti lembaran plastik, partikel plastik, jagung, berbagai jenis kacang-kacangan, berbagai jenis beras, bijih, lada, merica, bawang putih, biji melon, kismis, biji-bijian, udang, ikan cengkeh, gelas, logam, garam dan bijih dll.
Daftar isi
Cara Kerja Alat Penyortir Warna – Inovasi Agroteknologi
Penyortir warna adalah perangkat yang menggunakan teknologi deteksi fotolistrik untuk secara otomatis memilah partikel berwarna berbeda dalam bahan butiran sesuai dengan perbedaan sifat optik bahan tersebut. Pada alat penyortir warna, utamanya terdiri dari sistem pengumpanan, sistem deteksi optis, sistem pemroses sinyal, dan sistem eksekusi pemisahan. Ada tiga indikator teknis utama yang harus kita perhatikan disini yaitu :
1. Kapasitas Pemrosesan
Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah pemrosesan per satuan waktu terutama adalah kecepatan sistem servo, kecepatan maksimum sabuk konveyor, dan kemurnian bahan mentah. Kecepatan sistem servo yang cepat dan adanya aktuator dapat dengan cepat mengirimkan ke posisi pengotor yang sesuai. Lalu juga meningkatkan kecepatan sabuk konveyor dan meningkatkan kapasitas pemrosesan.
Sebaliknya, kecepatan ban berjalan harus dikurangi. Jumlah pemrosesan per satuan waktu sebanding dengan kecepatan ban berjalan. Semakin cepat kecepatan sabuk konveyor, semakin besar outputnya. Jumlah pengolahan per satuan waktu juga terkait dengan rasio pengotor yang terkandung dalam bahan baku.
Jika ada sedikit pengotor, semakin lama interval antara dua pengotor, semakin lama waktu respons untuk sistem servo dan kecepatan sabuk konveyor dapat kita tingkatkan. Pada saat yang sama, jumlah pemrosesan per unit waktu terkait erat dengan akurasi pemilihan yang kita perlukan.
2. Akurasi Seleksi
Keakuratan pemilihan warna mengacu pada persentase pengotor yang dipilih dari bahan baku terhadap jumlah total pengotor yang terkandung. Keakuratan pemilahan warna terutama terkait dengan kecepatan gerak sabuk konveyor dan kemurnian bahan baku.
Semakin lambat kecepatan gerakan sabuk konveyor, semakin lama waktu antara kotoran yang berdekatan. Selanjutnya, sistem servo memiliki cukup waktu untuk membuang kotoran dan meningkatkan akurasi penyortiran warna.
Semakin tinggi kemurnian awal bahan baku yang sama, semakin sedikit jumlah pengotor, dan semakin tinggi akurasi pemilihan warna. Pada saat yang sama, akurasi pemilihan warna juga terbatas oleh desain sistem servo itu sendiri.
3. Rasio bawaan
Carry over ratio atau rasio bawaan mengacu pada rasio jumlah pengotor dalam limbah yang terpilih oleh penyortir warna dengan jumlah normal bahan. Rasio rasio output dapat kita sesuaikan, terutama dapat kita capai dengan menyesuaikan waktu pemberian energi aktuator. Jika rasio pengambilan kita atur terlalu tinggi, maka akan mempengaruhi dua indikator tingkat pemilihan dan kapasitas pemrosesan.
Jika pengaturannya terlalu rendah, bahan normal yang terkandung dalam limbah yang kita pilih akan terlalu banyak. Dalam proses produksi aktual, volume pemrosesan, akurasi pemilihan warna, dan pengambilan semuanya merupakan indikator kunci dan harus kita periksa pada saat yang bersamaan.
Leave Your Comment