Uji Mutu Beras: Langkah Awal Keberlanjutan Pertanian – Beras merupakan makanan pokok bagi penduduk Indonesia. Konsumsi beras per kapita di negara ini cukup tinggi. Oleh karena itu, Indonesia menjadi salah satu produsen beras terbesar di dunia. Meskipun sebagai produsen beras terbesar, Indonesia juga masih mengimpor sejumlah beras untuk memenuhi kebutuhan konsumsi yang tinggi. Di samping itu, Indonesia memiliki tantangan dan permasalahan terkait kondisi beras serta pemalsuan beras. Hal ini sangat merugikan petani yang berusaha memproduksi beras berkualitas karena persaingan yang tidak sehat dari produk palsu.
Selain itu, konsumen dapat membeli produk beras yang tidak sesuai dengan label atau ekspektasi mereka. Masalah ini mengakibatkan kerugian secara finansial maupun kesehatan. Pemalsuan beras juga dapat menurunkan reputasi produk beras Indonesia akibat kehilangan kepercayaan konsumen terhadap kualitas beras lokal. Dalam kasus ini, penting untuk mengatasi masalah pemalsuan beras secara serius karena hal ini berkaitan dengan ketahanan pangan, kesehatan masyarakat, dan kesejahteraan petani di Indonesia.
Daftar isi
Apa Saja Permasalahan Beras di Indonesia?
Berikut ini masalah-masalah pemalsuan beras yang wajib dikenali oleh masyarakat Indonesia.
Beras Tercampur dengan Tepung
Salah satu masalah pemalsuan yang sering terjadi adalah campur tepung atau bahan lain dengan beras untuk meningkatkan volume atau berat beras yang terjual. Saat membeli beras, pastikan beras bersih dengan warna alami yang tidak terlalu putih ataupun buram.
Pemberian Zat Kimia Berbahaya
Beberapa kasus pemalsuan beras melibatkan pemberian zat kimia berbahaya untuk meningkatkan berat beras atau memperpanjang masa simpan. Untuk masalah ini, kita bisa mengecek aroma beras tanpa bau apek maupun bau menyengat dari bahan kimia.
Labeling Palsu
Beberapa pedagang tidak jujur dalam labeling produk beras mereka sehingga konsumen dapat tertipu tentang jenis atau kualitas beras yang dibelinya. Maka dari itu, penting membeli beras dari agen atau toko terpercaya supaya terhindar dari salah beli beras.
Menanggapi masalah di atas, pemerintah Indonesia perlu mengawasi dan memperkuat regulasi terkait produksi dan distribusi beras. Sosialisasi bagi para petani, pedagang, dan konsumen juga perlu agar tumbuhnya kesadaran akan pentingnya produk beras berkualitas dan bahaya pemalsuan. Saat ini, kita pun bisa menerapkan penggunaan teknologi seperti QR code atau blockchain untuk melacak asal-usul beras yang lebih akurat dan transparan. Upaya lainnya yang tidak kalah penting adalah melakukan pengujian mutu beras.
Pentingnya Pengujian Mutu Beras
Pengujian mutu beras merupakan proses untuk menilai kualitas dan keaslian beras secara objektif berdasarkan standar nasional maupun internasional. Tujuan dari pengujian supaya beras yang beredar di pasaran telah lulus indikator mutu dan terjamin aman jika masyarakat konsumsi. Pengujian ini memiliki berbagai parameter, seperti kadar air, kandungan pati, serat, vitamin, mineral, dan kandungan lainnya. Selain itu, pengujian juga dapat mencakup identifikasi varietas beras dan deteksi kontaminan atau zat berbahaya yang mungkin ada dalam beras.
Fungsi dan Manfaat Pengujian Mutu Beras
Pentingnya pengujian mutu beras, menciptakan fungsi dan manfaat dari kegiatan tersebut. Berikut ini fungsi serta manfaat dengan terlaksananya uji mutu beras.
Menjamin Kualitas Beras
Menilai Kelayakan Konsumsi
Menjaga Kesehatan Masyarakat
Meningkatkan Kepercayaan Konsumen
Meningkatkan Efisiensi Pertanian
Mendukung Ketahanan Pangan
Memfasilitasi Perdagangan dan Ekspor
Metode Pengujian Mutu Beras
Pengujian Sesuai Syarat Mutu Beras
Secara umum, pengujian mutu beras terjadi dengan metode ukur untuk menentukan kesesuaian antara beras dengan syarat mutu yang diterbitkan oleh SNI 6128:2015. Pertama, beras harus melewati penilaian mutu sesuai dengan syarat umum. Syarat umum beras berkualitas antara lain harus bersih dari hama dan penyakit, tidak memiliki bau apek, asam atau bau asing lainnya, bebas dari campuran dedak dan bekatul, serta bebas dari bahan kimia yang membahayakan kesehatan konsumen.
Kedua, analisis mutu beras sesuai dengan syarat khusus dari SNI. Beras akan masuk ke dalam empat kelas mutu yakni beras premium, medium satu, medium dua, dan medium tiga. Adanya perbedaan dari keempat kelas, dibedakan berdasarkan persentase setiap komponen mutu beras. Komponen mutu beras terdiri dari derajat sosoh, kadar air, beras kepala, butir patah, butir menir, butir merah, butir kuning atau rusak, butir kapur, benda asing, dan butih gabah.
Pengujian di Laboratorium Tersertifikasi
Sesuai persyaratan dari SNI, pengujian mutu beras harus dilakukan di laboratorium tersertifikasi. Hal ini penting agar metode pengujian terjadi secara akurat dan konsisten untuk menilai mutu beras dengan tepat. Akhirnya, hasil uji mutu beras dapat membantu petani dan konsumen dalam memilih dan menghasilkan beras berkualitas tinggi serta mendukung keberlanjutan industri pertanian dan ketahanan pangan.
JasaUkurUji, laboratorium uji dan ukur tersertifikasi, bisa menjadi pilihan tepat bagi Anda yang ingin melakukan pengujian secara praktis dengan hasil yang cepat dan akurat. Dengan menggunakan layanan kami, kegiatan perusahaan Anda akan berjalan lebih efektif dan efisien.
Sudah banyak pelanggan yang puas dengan hasil ukur uji dari kami. Ingin mencoba jasa pengukuran dan pengujian? Anda dapat menghubungi kami di sini.
Leave Your Comment