Metode Pengujian Kadar Air Benih – Industri pertanian sangat membutuhkan benih sebagai sumber awal penanaman tumbuhan baru. Penggunaan benih unggul akan lebih menguntungkan bagi produsen maupun konsumen. Benih yang unggul membantu pertumbuhan tanaman lebih cepat, menjaga daya tahan terhadap hama dan penyakit, serta hasil panen yang lebih subur. Jika kualitas benih buruk, hal ini dapat merugikan berbagai pihak dan menurunkan angka penjualan benih. Maka dari itu, petani membutuhkan pengujian sebagai langkah penting dalam memanajemen benih yang terjaga kualitasnya.
Daftar isi
Apa Itu Pengujian Kadar Air Benih?
Pengujian kadar air benih merupakan proses untuk mengukur dan menentukan persentase jumlah air yang terdapat dalam benih. Benih sebagai material higroskopis memiliki susunan yang kompleks dan heterogen, sedangkan air adalah elemen yang terdapat di setiap bagian dalam benih. Kelembapan dan temperatur menjadi komponen yang mempengaruhi kadar air benih. Dengan pengukuran kadar air benih, akan terjadi dekomposisi atau hilangnya zat yang mudah menguap bersamaan dengan pengurangan kelembapan sebanyak mungkin.
Fungsi Pengujian Kadar Air Benih
Kadar air benih penting dalam industri pertanian dan perbenihan sehingga pengujian ini memiliki beberapa fungsi utama meliputi.
1. Menentukan Kualitas Benih
Kadar air yang tepat adalah salah satu indikator kualitas benih. Kadar air yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat menurunkan kualitas benih dan mempengaruhi daya tumbuhnya. Hal ini bisa menjadi pertimbangan bagi produsen dan konsumen dalam memilih benih dengan kualitas terbaik.
2. Memastikan Viabilitas
Kadar air yang optimal memastikan bahwa benih tetap hidup atau viabel. Kadar air yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kerusakan atau pembusukan. Sementara itu, kadar air yang terlalu rendah dapat menyebabkan kematian benih atau dormansi yang tidak normal.
3. Mempengaruhi Daya Simpan
Kadar air yang tepat juga berpengaruh pada daya penyimpanan benih. Kadar air yang terlalu tinggi dapat mempersingkat masa simpan benih. Sebaliknya, kadar air yang terlalu rendah dapat juga menyebabkan kekeringan dan kematian benih.
Poin penting lainnya, pengujian kadar air benih memiliki berbagai manfaat. Pertama, memastikan mutu benih agar produk yang terjual mutu yang baik dan sesuai dengan standar kualitas. Kedua, meningkatkan keberhasilan benih dengan daya tumbuh yang baik. Ketiga, mengambil tindakan untuk menghindari kerugian akibat benih yang rusak atau tidak viabel.
Bagaimana Metode Pengujian Kadar Air Benih?
Terdapat beberapa metode yang dapat dilakukan dalam pengujian kadar air benih. Tentu setiap metode pengujian memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Pemilihan metode tergantung pada kebutuhan, peralatan yang tersedia, dan tingkat akurasi yang diinginkan. Pengujian kadar air benih yang akurat dan konsisten sangat penting untuk menentukan kualitas dan viabilitas benih, serta untuk memastikan keberhasilan tanam atau produktivitas pertanian yang optimal.
Berikut ini dua metode pengujian kadar air benih.
Metode Moisture Tester
Metode moisture meter adalah metode modern untuk mengukur kadar air benih secara cepat dan praktis. Moisture meter atau alat ukur kadar air berguna untuk mengetahui kelembaban kandungan air pada benih. Alat ini menggunakan prinsip pengukuran elektrik untuk menghitung kadar air benih berdasarkan konduktivitas listrik yang berhubungan dengan kandungan air dalam benih. Metode ini juga disebut sebagai metode tidak langsung karena pengukuran yang terjadi tanpa mengeluarkan sendiri air dari benih, melainkan menggunakan hambatan listrik.
Dalam metode moisture meter, utamanya membutuhkan alat moisture meter dan benih. Setelah itu, timbang dan masukin benih ke dalam alat menggunakan kantong plastik. Perhatikan angka kadar air yang muncul pada layar dan catat hingga tiga kali pengulanan. Terakhir, hitung rata-rata kadar air benih tersebut
Metode Oven
Metode oven adalah metode paling umum dan sederhana untuk mengukur kadar air benih. Prosedur ini melibatkan pengeringan benih dalam oven pada suhu tertentu untuk menghilangkan seluruh air yang terkandung dalam benih. Benih dikeringkan hingga beratnya tidak berubah selama beberapa jam atau sampai beratnya konstan. Perbedaan berat sebelum dan sesudah pengeringan digunakan untuk menghitung kadar air benih. Metode ini juga disebut sebagai metode langsung karena terjadi perhitungan secara langsung dari berat benih.
Metode ini menggunakan tungku atau oven listrik sebagai alat utama dalam pengukuran. Langkah awal, menimbang benih dan mencatat beratnya. Selanjutnya, benih masuk ke dalam oven pada suhu 105°-110° sehari penuh hingga mengering. Benih yang telah dingin kemudian melewati tahap penimbangan berat kering. Langkah terakhir, menghitung presentase kadar air dengan cara berat basah dikurangi berat kering, bagi dengan berat basah lalu kali 100%.
Metode pengujian kadar air benih harus melewati tahap yang kompleks. Pengujian juga harus terlaksana dengan hati-hati dan penuh ketelitian. Oleh karena itu, butuh seseorang yang profesional agar hasil pengujian dapat akurat tanpa memakan waktu yang panjang.
Menjawab kebutuhan di atas, JasaUkurUji adalah pilihan solusi yang tepat. Agar lebih efisien, Anda bisa menggunakan jasa pengukuran dan pengujian tanpa perlu repot melakukan pengukuran sendiri. Tim ahli kami akan memberikan hasil ukur yang akurat dan terakui secara internasional.
Pesan sekarang di sini dan kami siap memenuhi kebutuhan Anda kapan pun.
Leave Your Comment