Setiap alat ukur yang kita gunakan dalam penelitian seperti bidang kimia penting untuk selalu akurat. Karena itu terdapat perlakuan khusus yaitu kalibrasi alat ukur dengan baik dan benar. Hal ini untuk memastikan data yang kita hasilkan valid dan dapat berguna bagi orang lain.
Seiring waktu, instrumen mengalami penurunan fungsi karena keausan normal. Oleh karena itu alat akan memberikan hasil yang tidak akurat. Inilah mengapa tiap alat ukur harus kita kalibrasi dengan benar sebelum kita gunakan.
Daftar isi
Mengapa kita melakukan kalibrasi?
Dalam kimia, kalibrasi memiliki definisi sebagai tindakan untuk memastikan bahwa proses atau instrumen ilmiah akan menghasilkan hasil yang akurat. Dalam istilah yang lebih kompleks, kalibrasi adalah tindakan yang menentukan hubungan fungsional antara nilai terukur dan kuantitas analitik.
Setiap instrumen pengujian dalam penelitian ilmiah perlu melalui proses kalibrasi dengan benar sebelum penggunaan. Hal ini dapat melalui penyesuaian tingkat presisi dan akurasi instrumen. Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui apa makna istilah presisi dan akurasi.
Presisi adalah seberapa dekat pengukuran satu sama lain
Akurasi adalah seberapa dekat pengukuran dengan nilai sebenarnya
Dengan menyesuaikan nilai-nilai ini, kalibrasi instrumen dapat mengurangi (atau sepenuhnya menghilangkan) bias dalam pembacaan.
Kapan kita melakukan kalibrasi alat ukur?
Ada sejumlah skenario di mana instrumen yang digunakan untuk penelitian perlu dikalibrasi. Hanya beberapa yang tercantum di bawah ini:
Jika instrumen mengalami hal-hal seperti terbentur, jatuh, atau terguncang keras. Semua hal ini dapat memengaruhi keakuratan pengukuran instrumen.
Ketika hasil pengukuran tampaknya meragukan atau tidak benar.
Ketika ada instruksi dari pabrikan. Beberapa pabrikan memerlukan instrumen untuk sesering mungkin user periksa untuk memastikan tetap berfungsi dengan baik.
Bagaimanakah kalibrasi alat ukur?
Ada dua cara utama untuk mengkalibrasi instrumen – ini adalah metode kurva kerja dan metode penambahan standar.
Kalibrasi Kurva Kinerja
Dalam metode kurva kinerja, seperangkat standar harus kita siapkan. Masing-masing berisi jumlah analit yang sudah Anda ketahui konsentrasinya. Selanjutnya ukurlah standar ini menggunakan instrumen yang bersangkutan, dan kurva kalibrasi akan dapat anda buat plotnya. Kurva ini akan menunjukkan hubungan antara respon instrumen dan konsentrasi analit. Contoh kurva kalibrasi seperti di bawah ini.
Saat menggunakan metode kurva kinerja, penting bahwa setiap standar disiapkan secara individual dan tidak semua dari larutan stok yang sama. Setiap kesalahan dalam larutan stok akan dibawa melalui seluruh proses kalibrasi, dan dengan demikian instrumen tidak akan dikalibrasi dengan benar.
Kurva kalibrasi juga harus diperiksa untuk setiap outlier, ini adalah pengukuran yang secara signifikan berbeda dari pengukuran lainnya. Sederhananya, hasil ini akan menggeser garis regresi (line of best fit) dan memberikan hasil yang tidak akurat, dan oleh karena itu harus dihilangkan.
Ada sejumlah langkah saat melakukan kalibrasi kurva kerja, seperti di bawah ini:
Standar kalibrasi harus mencakup rentang uji yang ingin kita lakukan. Jadi, pada eksperimen yang sebenarnya, anda pasti akan mendapatkan hasil yang paling akurat dengan kurva tadi.
Sertakan sebuah blanko dalam kalibrasi. Blanko ini adalah standar yang tidak mengandung analit.
Jangan secara otomatis mengatur intersepgaris regresi ke nol! Lakukan ini hanya jika anda memiliki cukup pembuktian yang menunjukkan bahwa titik intersep sebenarnya tidak berbeda secara statistik dari nol.
Kalibrasi Penambahan Standar
Metode kalibrasi penambahan standar membantu menghilangkan bias yang mungkin timbul dari sejumlah faktor, termasuk suhu dan komposisi matriks yang sebenarnya.
Untuk metode kalibrasi penambahan standar, dua syarat yang harus kita penuhi:
Kurva kalibrasi harus linier
Garis regresi harus melewati nol
Dalam metode ini, intensitas sinyal dari larutan sampel kita ukur. Kemudian, kita berikan penambahan analit dengan konsentrasi tertentu ke dalam larutan ini. Intensitas sinyal kita ukur di setiap penambahan analit. Oleh karenanya, ini akan memberikan kurva kalibrasi yang linier dan menunjukkan intensitas sinyal dan konsentrasi penambahan. Konsentrasi analit dapat kita tentukan dari titik di mana garis regresi melintasi sumbu di nol.
Dalam metode ini, matriks itu sendiri tetap sama sekali tidak berubah. Karena alasan inilah metode ini berguna dalam kasus di mana matriks sangat rumit atau sulit untuk direproduksi. Bila Anda membutuhkan jasa kalibrasi alat ukur dan uji bisa menghubungi CV. Java Multi Mandiri, selain sebagai distributor alat ukur dan uji kami juga melayani jasa terkait.
Leave Your Comment