Ada lebih dari 3.500 jenis baja yang berbeda, termasuk sifat fisik dan kimia baja yang khas menurut Asosiasi Baja Dunia. Selain itu, dalam topik ini, Anda akan belajar tentang baja meliputi jenis dan sifat baja. Pada dasarnya, baja terdiri dari besi dan karbon, meskipun jumlah karbon, serta tingkat pengotor dan elemen paduan tambahan, menentukan karakteristik masing-masing kelas baja.
Daftar isi
Pembagian Berdasar Sifat Bahan
Konsentrasi bahan pembakar (fuel) dalam sebuah baja dapat bervariasi dari 0,1% -1,5%, tetapi kadar logam yang paling umum adalah pemakaian merkuri (0,1% – 0,25%). Unsur-unsur seperti mangan, fosfor, dan belerang dapat kita temukan di semua kelas baja, tetapi sementara ini mangan memiliki dampak yang lebih bermanfaat, nitrogen dan oksigen berbahaya bagi ketahanan dan daya tahan baja. Berikut ini pembagian jenis baja berdasarkan sifat kimianya, ada empat kategori:
Carbon Steel
Alloy Steel
Stainless Steel
Tool Steel
Deskripsi Jenis Baja
A. Carbon Steel
Baja karbon mengandung sejumlah kecil elemen paduan dan mewakili 90% dari total produksi baja. Selain itu, kami juga dapat mengklasifikasikan baja karbon menjadi tiga jenis berdasarkan bahan batubaranya:
Karbon Rendah/Baja Ringan terdiri dari Karbon hingga 0,3%
Sedang terdiri dari 0,3-0,6% Karbon
Tinggi terdiri lebih dari 0,6% Karbon
B.Alloy Steel
Baja paduan mengandung elemen paduan (seperti mangan, nikel, tembaga, silikon, kromium, aluminium, dan titanium) dalam berbagai proporsi untuk memanipulasi sifat baja seperti kemampuan mengerasnya, ketahanan terhadap korosi, kekuatan, kemampuan bentuk, kemampuan las atau keuletan. Selanjutnya, aplikasi paduan baja termasuk pipa, komponen otomotif, transformator, pembangkit listrik, dan motor listrik.
C. Stainless Steel
Baja tahan karat biasanya terdiri dari komponen paduan utama. Selain itu, untuk ketahanan yang tinggi terhadap korosimereka menggunakan antara 10-20 persen kromium. Selanjutnya, baja sekitar 200 kali lebih rentan terhadap korosi daripada baja ringan dengan lebih dari 11 persen kromium. Baja dapat kita bagi menjadi tiga jenis berdasarkan komposisi kerasnya:
Austenitik: baja austenitik bersifat non-magnetik dan tidak dapat dipanaskan dan biasanya terdiri dari 18% kromium, 8% nikel, dan kurang dari 0,8% batubara. Selain itu, baja austenitik adalah bagian terbesar dari industri baja tahan karat di seluruh dunia dan sering digunakan dalam mesin untuk pemrosesan makanan, peralatan dapur, dan pemipaan.
Feritik: Baja feritik terdiri dari sejumlah kecil nikel, 12-17% kromium, kurang dari 0,1% nitrogen, serta komponen paduan lainnya seperti molibdenum, aluminium atau logam. Baja magnetik ini tidak dapat diberi perlakuan panas tetapi dapat diperkuat dengan pengoperasian dingin.
Martensit: Baja martensit terdiri dari 11-17% kromium, kurang dari 0,4% nikel, dan hingga 1,2% batubara. Dalam pisau, instrumen pengiris, serta peralatan gigi dan bedah, baja magnetis dan tahan panas ini digunakan.
D. Tool Steel
Baja perkakas terdiri dari berbagai jumlah tungsten, molibdenum, perak, dan vanadium untuk meningkatkan ketahanan dan daya tahan panas, menjadikannya sempurna untuk mesin pengiris dan pengelasan.
Leave Your Comment