Cara Mengukur Unsur Cuaca – Cuaca merupakan kondisi lingkungan di suatu wilayah yang berubah – ubah dalam waktu yang relatif cepat. Tidak seperti iklim yang berlangsung dalam waktu yang relatif lama, namun cuaca inilah yang nantinya akan membentuk iklim.
Mungkin kita sering menggunakan ramalan / prediksi cuaca untuk mengetahui cuaca yang akan terjadi pada suatu wilayah. Kini hal tersebut relatif mudah untuk kita ketahui hanya melalui internet atau menggunakan alat pemantau cuaca atau weather station. Selain itu Anda juga bisa menggunakan jasa pengukuran dan pengujian dari CV. Java Multi Mandiri untuk melakukan berbagai jenis pengukuran dan pengujian yang Anda butuhkan.
Daftar isi
Cara Mengukur Unsur Cuaca
Namun apakah Anda tahu apa saja faktor yang diketahui untuk memprediksi cuaca? Cuaca terjadi karena ada beberapa unsur cuaca, unsur inilah yang dapat diukur guna memprediksi cuaca. Agar lebih jelas, berikut adalah cara mengukur unsur cuaca tersebut :
1. Radiasi Matahari
Sinar matahari yang dipancarkan ke bumi disebut dengan radiasi matahari, energi panas inilah yang digunakan sebagai sumber energi utama dalam proses fisika atmosfer. Radiasi matahari ini besarannya dinyatakan dalam satuan W/m2 dan diukur menggunakan alat yang bernama Aktinograf, alat ini adalah penerimaan radiasi matahari di bumi. Jenis alat ini sangat bervariasi tergantung beberapa faktor seperti sudut datang sinar, lama waktu penyinaran, keadaan awan, serta keadaan permukaan bumi.
Sudut yang dibentuk permukaan bumi atas arah datangnya sinar matahari inilah yang disebut dengan sudut datang sinar. Apabila sudut datang semakin kecil, maka radiasi sinar matahari juga akan semakin kecil dibanding dengan sudut datang sinar saat 90 derajat. Hal inilah yang membuat suhu wilayah di daerah garis khatulistiwa memiliki suhu yang lebih panas dibandingkan daerah di dekat kutub.
Lamanya penyinaran dan juga kondisi awan juga akan berpengaruh terhadap radiasi matahari. Apabila penyinaran semakin lama semakin banyak pula radisi matahari yang didapat, selain itu semakin banyak awan yang menghalangi penyinaran maka akan semakin sedikit radiasi yang diterima bumi.
Faktor lain yang dapat mempengaruhi radiasi matahari adalah keadaan pada permukaan bumi, sebagai contoh adalah bila permukaan bumi yang berupa batuan cerah akan cepat menerima dan melepaskan panas dibandingkan permukaan bumi yang berupa batuan gelap.
2. Suhu Udara
Suhu udara merupakan unsur cuaca dan iklim yang berupa derajat panas dari aktivitas molekul dalam atmosfer yang secara fisik suhu diartikan sebagai tingkat gerakan molekul benda. Jadi bila sebuah benda yang bersuhu tinggi maka aktivitas molekulnya juga akan semakin cepat pula dan alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah termometer dengan besaran yang dinyatakan dalam satuan Celcius. Suhu udara sendiri dapat dipengaruhi karena beberapa proses yang terjadi seperti konveksi, adveksi, turbulensi dan konduksi.
3. Tekanan Udara
Tekanan udara disini merupakan tekanan yang bekerja untuk menggerakkan massa udara dalam setiap satuan luas tertentu dan dapat diukur menggunakan alat yang bernama barometer. Tekanan udara sendiri dinyatakan dalam satuan milibar (mb) atau atm. Bila semakin tinggi suatu tempat maka akan semakin kecil tekanan udara yang dimilikinya, hal ini karena adanya pengaruh dari gravitasi bumi yang menarik molekul – molekul udara menuju pusat bumi. Jadi ketinggian suatu tempat dari permukaan air laut juga dapat diukur menggunakan barometer, atau lebih tepatnya adalah barometer aneroid atau altimeter.
4. Angin
Angin merupakan udara yang bergerak karena diakibatkan rotasi bumi dan perbedaan tekanan udara, angin sendiri bergerak dari udara yang bertekanan rendah ke udara yang bertekanan tinggi. Angin ini sendiri dapat diukur menggunakan alat yang disebut dengan Anemometer dan dinyatakan dalam satuan km/jam atau m/s.
5. Kelembaban Udara
Kelembaban udara merupakan kandungan uap air yang ada di udara yang terdiri dari kelembaban mutlak dan kelembaban nisbi. Kelembaban mutlak maksudnya adalah perbandingan kandungan uap air per satuan volume udara, sedangkan kelembaban nisbi adalah perbandingan kandungan tekanan uap air aktual dengan keadaan jenuhnya.
Kelembaban udara ini bisa Anda ukur menggunakan alat yang disebut higrometer yang dinyatakan dalam satuan persen (%), sedangkan kelembaban nisbi dinyatakan dalam g/m3 untuk kelembaban mutlak. Pada malam hari biasanya kelembaban udaranya lebih tinggi dibandingkan pada siang hari, sedangkan untuk daerah tropik kelembaban hariannya tetap pada angka RH >60%.
6. Awan
Awan merupakan uap air yang naik ke udara dan mencapai titik embun. Unsur seperti debu, es, garam dan uap air yang menjadi inti kondensasi merupakan awal mula pembentukan awan, proses kondensasi dan pembentukan awan di daerah tropis umumnya pada suhu yang relatif tinggi yaitu > 0 derajat Celcius. Proses ini terjadi melalui pengangkatan udara (konveksi) yang diakibatkan oleh pemanasan yang kuat di permukaan bumi.
7. Hujan
Sedangkan hasil akhir dari perpaduan unsur-unsur cuaca dan iklim adalah hujan, hujan ini terbentuk karena adanya radiasi matahari yang melakukan evaporasi, suhu dan tekanan udara yang melakukan adveksi (pengangkatan uap air). Selain itu, angin yang melakukan kondensasi, hingga terbentuknya awan juga faktor yang mempengaruhi hujan. Curah hujan yang ada dalam suatu wilayah ini dapat Anda ukur menggunakan ombrometer.
Leave Your Comment