Cara Analisa Oksigen Terlarut Dalam Air – Oksigen terlarut merupakan kadar oksigen terlarut dalam air. Besarnya nilai oksigen terlarut dapat digunakan untuk menentukan parameter tingkat pencemaran air. Pengukuran ini biasanya diaplikasikan di bidang perairan seperti kolam ikan atau tambak. Air di kolam ataupun tampak pasti mengandung oksigen yang menjadi kebutuhan ikan yang hidup didalamnya. Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui kadar oksigen terlarut di dalam kolam tersebut apakah sudah sesuai dengan kebutuhan ikan.
Daftar isi
Cara Analisa Oksigen Terlarut Dalam Air
Menganalisa oksigen terlarut sangat penting dilakukan karena Anda dapat mengetahui kualitas air dengan cara menganalisa tingkat oksigen terlarut dalam air tersebut. Oksigen terlarut dapat Anda analisis dan tentukan dengan 2 metode, yaitu metode titrasi menggunakan cara WINKLER dan metode elektrokimia dengan Do Meter sebagai berikut :
1. Metode Titrasi Menggunakan Cara WINKLER
Metode ini secara umum sering digunakan untukĀ menentukan kadar oksigen terlarut (Do). Prinsip kerjanya menggunakan sistem titrasi iodometri. Sebelum sampel dianalisis, terlebih dahulu ditambahkan dengan larutan MnCl2 dan Na0H – KI sehingga akan terjadi endapan Mn02.
Dengan menambahkan larutan H2SO4 atau HCl maka endapan yang terjadi akan larut kembali sehingga akan membebaskan molekul iodium (I2) yang ekivalen dengan oksigen terlarut. Larutan Iodium yang dilepaskan ini selanjutnya dilakukan dititrasi dengan larutan standar natrium tiosulfat (Na2S203) dan menggunakan indikator larutan amilum (kanji).
2. Metoda Elektrokimia dengan Do Meter
Cara kedua dengan metode elektrokimia yaitu mempergunakan alat DO meter untuk menentukan oksigen terlarut. Prinsip kerjanya yaitu menggunakan probe atau sensor oksigen yang terdiri dari katoda dan anoda yang dimasukan dalam larutan elektrolit.Pada alat DO meter ini, probe biasanya menggunakan katoda perak (Ag) dan anoda timbal (Pb). Secara keseluruhan, elektroda ini dilapisi dengan membran plastik yang bersifat semi permeable terhadap oksigen.Aliran reaksi yang terjadi nantinya tergantung dari aliran oksigen pada katoda. Difusi oksigen dari sampel ke elektroda setara dengan konsentrasi oksigen terlarut tersebut.
Menentukan nilai kosentrasi oksigen terlarut dengan sistem titrasi berdasarkan metode WINKLER ini lebih tepat jika dibandingkan dengan menggunakan alat DO meter. Dalam proses titrasi iodometrihal yang perlu diperhatikan adalah proses penentuan titik akhir titrasinya, standar larutan tiosulfat dan proses pembuatan larutan standar kaliumbikromat yang tepat. Dengan mengikuti aturan penimbangan kaliumbikromat dan standar tio sulfat secara analitis dan tepat, akan mendapatkan hasil penentuan oksigen terlarut yang lebih tepat dan sempurna.
Sedangkan menentukan oksigen terlarut dengan cara DO meter, harus diperhatikan suhu dan salinitas sampel yang akan diperiksa. Peranan Temperature dan salinitas sangat penting terhadap akurasi sebagai penentuan oksigen terlarut dengan menggunakan DO meter. Disamping itu, sebagaimana lazimnya alat yang digital, peranan kalibrasi alat sangat menentukan akurasinya hasil penentuan.
Berdasarkan pengalaman di lapangan,penentuan oksigen terlarut dengan cara titrasi lebih dianjurkan untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Alat DO meter masih dianjurkan jika sifat penentuannya hanya bersifat kisaran. Bila Anda membutuhkan pengukuran oksigen terlarut menggunakan DO Meter dapat menggunakan jasa pengukuran dan pengujian dari CV. Java Multi Mandiri.
Leave Your Comment