Bagaimana Sensor Kekeruhan Air Bekerja? – Metode yang dapat Anda gunakan untuk mengukur kekeruhan air sangat bergantung pada penerapan penggunaan sensor. Jika sensor Anda tempatkan di sungai, Anda akan dapat menerima pembacaan kekeruhan secara instan. Sensor akan membaca kekeruhan sungai dengan menyorotkan cahaya kecil ke dalam air, setelah itu cahaya akan menyebar. Sensor ini memperoleh pembacaan dengan mengidentifikasi seberapa banyak cahaya yang dipantulkan kembali pada sensor.
Jika jumlah cahaya yang tinggi dipantulkan kembali, ini menunjukkan bahwa sungai tersebut mengandung tingkat kekeruhan yang tinggi dan banyak polutan. Ingatlah bahwa perangkat panjang yang disebutkan sebelumnya dapat dilengkapi dengan beberapa sensor sekaligus, yang mencakup semuanya, mulai dari sensor konduktivitas hingga sensor pH.
Jika sungai memiliki kekeruhan yang tinggi, Anda mungkin akan melihat bahwa airnya buram atau keruh. Jika air mengalir rendah untuk waktu yang lama, tingkat kekeruhan kemungkinan akan di bawah 10 NTU. Anda juga akan melihat bahwa air memiliki warna sedikit kehijauan.
Saat hujan badai melanda, banyak partikel pasir dan kotoran di dekatnya dari daratan meresap ke sungai, yang mengakibatkan air berubah menjadi warna coklat keruh. Jika Anda mengukur tingkat kekeruhan saat ini, Anda akan mendapat hasil pembacaan yang tinggi.
Daftar isi
Tipe Sensor Kekeruhan Air
Alat kekeruhan air memiliki 3 jenis sensor utama, diantaranya yaitu sensor nephelometric, sensor padatan tersuspensi, dan sensor penyerapan.
Jika Anda mengukur air minum atau jenis air lainnya dengan kekeruhan rendah, sensor nephelometric mungkin tepat untuk Anda. Di sisi lain, sensor padatan tersuspensi ideal untuk mengukur kekeruhan tinggi. Jika nilai kekeruhan berfluktuasi secara luas, Anda mungkin ingin menggunakan sensor penyerapan.
Sensor nephelometricsepenuhnya berdasarkan pada nephelometry, yang mendeteksi bagaimana energi cahaya menyebar. Sensor khusus ini menggunakan detektor cahaya dan lampu LED, yang sudah terpasang pada sudut 90 derajat.
Ketika lampu anda nyalakan, sinar akan menyinari langsung ke medium, setelah itu cahaya akan menyebar jika mengenai beberapa jenis partikel. Ketika cahaya menyebar, itu menghasilkan pantulan yang dapat terukur oleh sensor. Jika pantulan memiliki intensitas tinggi, sensor akan menunjukkan pembacaan kekeruhan yang tinggi. Setelah pembacaan ini, alat akan menampilkan hasilnya pada layar elektronik sensor.
Adapun sensor penyerapan, benda ini bekerja dengan mengukur bagaimana partikeldalam air menyerap cahaya. Sensor penyerapan telah dilengkapi dengan lampu dan pendeteksi cahaya. Perbedaan utama antara sensor nephelometric dan sensor penyerapan adalah bahwa detektor cahaya dalam sensor penyerapan penempatannya berlawanan dengan lampu.
Partikel-partikel di dalam air kemudian akan melemahkan cahaya, yang akan terkonversi menjadi sinyal listrik yang ujungnya menjadi suatu nilai pembacaan kekeruhan.
Jenis sensor kekeruhan ketiga adalah sensor padatan tersuspensi. Sensor ini menggunakan teknik back scatter light dan dilengkapi dengan dua buah detektor cahaya di samping lampu LED. Setiap partikel padat di dalam air akan menyebabkan cahaya menyebar secara efektif.
Setelah detektor menerima cahaya yang tersebar, sistem ini menjadi mampu untuk menentukan tingkat padatan tersuspensi di dalam air. Seperti yang sudah kita sebutkan sebelumnya, sensor ini ideal dengan penerapan untuk pembacaan kekeruhan yang sangat tinggi.
Temukan informasi menarik lainnya dan apabila Anda sedang membutuhkan jasa service alat ukur dan uji, silahkan langsung hubungi kami di Jasa Ukur Uji. Pengerjaan jasa ukur dan uji akan dilakukan oleh teknisi tim kami yang berpengalaman dan kompeten.
Leave Your Comment