Kita dapat mengukur arus aliran air dengan berbagai cara, tergantung akurat, variasi terhadap waktu, dan kedalaman. Dahulu, orang-orang melemparkan sehelai daun atau benda apung ke dalam air dan melacak berapa lama waktu tempuh untuk bergerak pada jarak tertentu.
Kemudian muncul metode dengan baling-baling mekanis. Meningkatkan akurasi dan memungkinkan pengukuran pada kedalaman yang lebih dalam. Teknologi ini mendominasi selama hampir 100 tahun, sampai elektronik membuat metode pengukuran lain tersedia.
Mulai sekitar tahun 1970 dan selama sekitar 20 tahun, metode alternatif seperti pengukur arus elektromagnetik dan sistem waktu perjalanan akustik menjadi umum. Teknologi ini merespon lebih cepat terhadap perubahan arus dan memberi info langsung tentang sifat statistik aliran air.
Saat ini, baling-baling memang masih kita gunakan untuk pengukuran sungai, tetapi semua arus lain dapat kita ukur dengan instrumen Doppler akustik.
Daftar isi
Kerja instrumen yang menggunakan prinsip Doppler
Di dalam air, jauh lebih umum menggunakan suara atau akustik bawah air untuk melakukan pengamatan dibanding menggunakan cahaya. Ini karena cahaya hanya menempuh jarak yang pendek ketika di bawah air.
Bahan organik dan anorganik yang tersuspensi dalam kolom air dan menyebarkan cahaya, membuat cahaya efektif hanya pada jarak yang sangat pendek. Di sisi lain, suara dapat menempuh jarak yang sangat jauh di dalam air dengan kehilangan sinyal yang minimal. Hal ini menjadikannya pilihan yang sangat baik sebagai pembawa sinyal untuk pengamatan di bawah air.
Perangkat Doppler akustik menggunakan gelombang suara dan efek Doppler untuk mengukur fluktuasi kecepatan di bawah air, dan dapat melakukannya beberapa kali per detik. Arus dapat diukur tidak hanya dekat dengan instrumen itu sendiri, tetapi juga agak jauh, serta secara bersamaan di banyak titik di sepanjang jalan.
Hal ini membuat perangkat Doppler akustik menjadi alat yang ampuh untuk mengukur arus tidak hanya pada skala yang sangat halus di sungai dan di laboratorium, tetapi juga dalam skala besar di sungai besar, laut pesisir, dan lautan dalam.
Persiapan mengukur arus air dengan akurat
Semua instrumen harus kuat dan andal, untuk menahan perjalanan ke lokasi pengukuran dan kerasnya penggunaan di lokasi. Biaya untuk melakukan pengukuran seperti itu cukup besar, jadi Anda benar-benar tidak ingin seluruh investasi sia-sia karena kegagalan sensor pengukur arus.
Ukuran itu penting. Ketika sensor yang lebih kecil kita gunakan, elemen pengaturan lain seperti struktur pemasangan atau tambatan perangkat oseanografi, juga harus lebih kecil. Itu pastinya akan memudahkan instrumen lebih mudah kita pindahkan.
Konsumsi daya instrumen harus rendah. Sering kali harus mengandalkan baterai atau panel surya sebagai daya, misalnya di lokasi terpencil, atau di tempat pengaturan pelampung oseanografi. Konsumsi daya yang rendah berarti bahwa catu daya yang lebih kecil, lebih mudah untuk masuk dan pakai ke dalam peralatan kita.
Desain pun penting. Ketika biaya pemasangan lumayan tinggi, biasanya anda akan ingin menggunakan kombinasi aksesori terbaik. Semisal saja tambahan untuk rangka pemasang, kabel, dan baterainya.
Ketika Anda tiba di lokasi untuk menyebarkan instrumen, waktu biasanya langka. Jadi, penting agar instrumen dan perangkat lunak terkait mudah terkonfigurasi. Pengoperasian harus konsisten dan status instrumen harus tampil dengan jelas di layar komputer kita.
Karena melakukan pengukuran adalah bisnis yang mahal, terlepas dari peralatannya, masuk akal untuk menggunakan instrumen terbaik untuk pekerjaan yang ada. Pilihlah instrumen yang tepat, dengan pilihan seperti pada frekuensi akustik, desain mekanis suara, dan fitur spesifik lain. Hal ini akan membuat penerapan lebih cepat dan mudah, serta memastikan penggunaan daya baterai terbatas lebih baik.
Leave Your Comment