Pengaruh Radiasi Matahari bagi Lingkungan – Radiasi matahari mengacu pada energi yang bersumber dari Matahari, beberapa di antaranya akan mencapai Bumi. Ini adalah sumber energi utama untuk sebagian besar proses di atmosfer, hidrosfer, dan biosfer. Dalam konteks perubahan kondisi global saat ini, selama 40 tahun terakhir para ilmuwan telah mengukur sedikit fluktuasi jumlah energi yang berasal dari matahari.
Mereka menemukan bahwa pemanasan global saat ini tidak berasal dari perubahan jumlah energi matahari tersebut. Jumlah energi yang keluar dari matahari sedikit berubah, kira-kira 0,1%, setiap sembilan sampai sebelas tahun. Namun, siklus tersebut bukanlah penyebab dari tren pemanasan global saat ini, yang merupakan akibat dari peningkatan gas rumah kaca di atmosfer.
Daftar isi
Pengaruh Radiasi Matahari bagi Lingkungan
Perubahan energi keluar matahari mungkin telah mempengaruhi iklim dari pertengahan 1600-an hingga awal 1700-an di Eropa utara selama periode dingin yang kita kenal dengan Zaman Es Kecil. Ini sesuai dengan waktu berkurangnya aktivitas bintik matahari, yaitu Maunder Minimum.
Sementara bintik matahari itu sendiri adalah area Matahari yang melepaskan lebih sedikit cahaya untuk sementara, mereka biasanya terbentuk di samping area Matahari yang lebih terang, yang disebut faculae, yang melepaskan lebih banyak cahaya. Selama masa penurunan bintik matahari (dan berkurangnya faculae), terjadi sedikit penurunan jumlah energi yang dilepaskan oleh Matahari.
Perubahan radiasi matahari kemungkinan telah mempengaruhi sistem Bumi di masa lalu dalam berbagai skala. Beberapa cara tersebut antara lain:
Bertambah atau berkurangnya jumlah sinar matahari yang terserap oleh permukaan bumi. Hal ini mengakibatkan pengaruh pada suhu rata-rata Bumi.
Menaikkan atau menurunkan suhu, yang dapat mengubah distribusi salju dan lapisan es.
Pertumbuhan organisme fotosintesis, dan pada gilirannya, mempengaruhi produktivitas dan biomassa dalam ekosistem.
Radiasi UV bagi Manusia
Radiasi ultraviolet mewakili bagian spektrum antara sinar-X dan cahaya tampak. Sumber alam terbesar adalah matahari, yang membuat sinar matahari merupakan penghancur molekul besar berspektrum luas. Lapisan ozon di atmosfer bumi menyaring banyak radiasi ultraviolet matahari. Akan tetapi, polusi termal dan kimiawi di atmosfer mengurangi kemampuan penyaringannya, sehingga biosfer terpapar potensi bahaya global.
Radiasi UV menyebabkan kulit terbakar dan kanker kulit serta mempercepat penuaan kulit. Overexposure ke radiasi UV akan menyebabkan radang kornea dan konjungtiva di mata, selanjutnya menyebabkan atau mempercepat perkembangan katarak. Ini dapat mengurangi efektivitas sistem kekebalan tubuh.
Leave Your Comment