Tingkat kadar air saat lebah mengumpulkan nektarmadu dari bunga sekitar 80%. Selama proses pengumpulan nektar dan pembuatan madu, persentase ini dikurangi hingga di bawah 20%. Selanjutnya, kami menunjukkan semua yang perlu kita ketahui tentang kadar air madu, pengaruh dan cara mengidentifikasinya.
Daftar isi
Tingkat Kelembaban dalam Proses Pembuatan Madu
Proses pembuatan madu dimulai ketika lebah terbang sekitar satu kilometer disekitar sarang untuk mendapatkan nektar yang berharga dari bunga. Bahkan dalam kasus tertentu, mereka dapat melakukan perjalanan hingga tiga kali lipat jarak untuk mencari nektar. Namun, dalam kasus ini mungkin akan timbul berbagai permasalahan saat kembali dengan muatan nektar sejauh beberapa kilometer.
Awalnya, tingkat kadar air nektar bisa sekitar 80%. Untuk itu, selama proses pembuatan madu, lebah bekerja untuk mengurangi kadar air ini secara bertahap. Setelah muatan nektar penuh, lebah mulai kembali ke sarang. Sepanjang jalan mereka mengolah nektar yang mereka peroleh, mengeluarkan dan menghisap nektar ke dalam mulutnya berulang-ulang kali.
Lebah berhasil menguapkan sebagian air dalam nektar, yang menjadikan nektar berkurang ukurannya. Dengan cara dan pada proses inilah, sebagian kadar air dalam madu mulai berkurang. Begitu lebah tiba di sarang, mereka meneruskan beban ke lebah domestik lain yang lebih muda, yang secara bertahap meneruskannya dari satu ke yang lain sampai disimpan di dalam sel atau wadah penyimpanan madu.
Selanjutnya, untuk mengeringkan sel, lebah menghasilkan aliran udara dengan sayapnya. Pada titik ini kadar air madu kembali berkurang secara signifikan. Pada saat yang sama, penambahan serangkaian enzim akan mengubah beberapa gula kompleks menjadi gula yang lebih sederhana.
Dengan sangat mengurangi kadar air dalam sel, ketahanan madu sangat terjaga. Selain itu, kita harus ingat bahwa panas internal sarang juga merupakan kunci untuk mengurangi kelembapan madu. Dengan cara ini, ketika lebah mendeteksi bahwa kelembaban madu berada pada tingkat yang sesuai, yaitu kurang dari 20%, mereka menutup sel dengan lilin.
Berapa Kadar Air Madu?
Umumnya, madu memiliki kadar air sekitar 17% hingga 18%. Namun, madu yang dipanen pada musim panas memiliki kelembapan yang lebih rendah, yaitu sekitar 16%. Ini karena karena panas, madu lebih cepat kering.
Di sisi lain, madu yang dipanen pada musim semi, seperti madu bunga jeruk, memiliki tingkat kadar air yang lebih tinggi, karena hari lebih pendek dan kelembapan lingkungan lebih tinggi. Mirip dengan kasus madu yang dipanen di musim gugur, yang kelembabannya bisa mencapai 20%.
Identifikasi Air Berlebih dalam Madu
Setelah lebah menyegel sel, peternak lebah akan mengumpulkan kotak untuk mengekstrak madu. Menemukan kotak rumah lebah yang tertutup lilin 100% (berisi madu) tidak selalu mudah. Untuk alasan ini, peternak lebah memilih kotak yang setidaknya ada 80% terisi.
Hendaknya jangan dahulu mengumpulkan sel yang persentase penutupannya kurang dari 80%, karena dalam mengumpulkan madu sebelumnya, ini masih memiliki tingkat kadar air tinggi, yang dapat mempercepat adanya proses fermentasi.
Di sisi lain, konsekuensi atau pengaruh utama dari kelebihan kadar air adalah risiko fermentasi. Saat memfermentasi madu, karbon dioksida yang dihasilkan akan menyebabkan munculnya gelembung di dalam wadah. Saat tingkat fermentasi tinggi kita akan mencium bau asam dan kita bisa mendengar suara gas saat membuka sel.
Pengaruh dan Konsekuensi Kadar Air Madu Berlebih
Ketika madu memiliki kadar air berlebih, ada kemungkinan lebih besar untuk berfermentasi. Fermentasi madu terjadi ketika yeast atau kapang yang ukurannya mikroskopis, yang ada di udara, bunga, tanah akan menemukan kelembaban yang cukup untuk tumbuh. Yeast ini tidak mengkonsumsi madu secara umum namun akan mengonsumsi gula yang ada di dalamnya dan menyediakan asam asetat dan gas karbon.
Jadi akan ada risiko terjadinya fermentasi yang lebih besar jika:
Suhu madu tinggi.
Pengumpulan madu yang belum matang.
Pengemasan drum tempat menyimpan madu yang tidak bersih.
Leave Your Comment