Pentingnya Suhu Operasi Elektronik - Jasa Ukur Uji

Setiap produsen peralatan elektronik selalu menganjurkan operasi produknya dalam kisaran suhu yang optimal. Rentang tersebut ditentukan oleh kondisi yang akan memastikan keandalan, kinerja, efisiensi, dan integritas fisik peralatan terlindungi. Pada suhu yang lebih tinggi efisiensi peralatan akan menurun, sehingga kerusakan atau kegagalan komponen dapat terjadi. Artikel dibawah ini menjelaskan pentingnya suhu operasi produk elektronik.

Selain peningkatan risiko kegagalan peralatan, suhu pengoperasian yang tinggi dapat mengakibatkan biaya jangka panjang karena penurunan keandalan dan masa pakai. Untuk bisnis, ini bisa berarti biaya tak terduga yang terkait dengan perawatan yang sering, kegagalan komponen, waktu henti untuk suku cadang, dan, dalam beberapa kasus, penggantian seluruh sistem. Untungnya biaya tambahan ini dapat dihindari dengan sedikit peninjauan waktu yang akan datang yang mencakup sistem kontrol suhu. 

Kerusakan-Kerusakan Peralatan Listrik Terkait Suhu

Masa pakai dan pengoperasian peralatan listrik yang awet dan tahan lama sangat tergantung oleh kondisi lingkungan dan mode pengoperasian. Pabrikan akan memberikan rentang suhu operasi produknya karena setiap komponen atau jenis peralatan listrik memiliki suhu operasi optimum masing-masing.

Dalam banyak aplikasi proses, suhu operasi yang tinggi dapat meningkatkan potensi bahaya terhadap pengoperasian peralatan. Beberapa risiko umum yang terkait dengan panas internal yang tinggi adalah:

• Shutdown alat secara mendadak. Beberapa produsen memprogram komponen peralatan untuk mati pada suhu tinggi.
• Performa peralatan menurun. Temperatur yang tinggi menyebabkan kinerja peralatan tidak menentu sehingga menyebabkan hasil yang tidak sesuai.
• Kerusakan peralatan. Peralatan yang beroperasi di luar suhu operasi yang ditentukan pabrikan dapat menjadi rusak, jadi memerlukan perbaikan atau bahkan penggantian. 
• Usia pakai singkat. Paparan konstan terhadap suhu tinggi mempercepat penuaan peralatan. Komponen bekerja lebih keras pada suhu tinggi dan, dengan demikian, mengalami lebih banyak keausan, menghasilkan masa pakai peralatan yang lebih pendek.
• Bahaya kebakaran. Hal ini jarang terjadi akan tetapi panas berlebih di dalam enklosur dapat mengakibatkan melelehnya komponen peralatan dan bahkan kebakaran dalam beberapa kasus.

Sebagian besar produsen menekankan pengaruh suhu pada peralatan mereka dengan memasukkan faktor penurunan kinerja untuk operasi suhu tinggi. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengidentifikasi komponen yang paling kritis dan mengontrol suhunya agar sesuai dengan rentang suhu pengoperasian komponen.

Bagaimana Jika Suhunya Rendah?

Lingkungan bersuhu rendah memiliki efek yang berbeda pada peralatan listrik. Dua poin utama yang menjadi perhatian kita untuk peralatan yang beroperasi pada suhu rendah adalah keamanan serta fungsinya. Resiko-resiko umum yang terkait dengan suhu rendah misalnya:

• Masalah startup peralatan. Menghidupkan bagian motor dan penggerak frekuensi variabel pada suhu rendah akan sulit karena oli maupun gemuk kehilangan sifat pelumasannya.
• Properti bahan. Suhu rendah memiliki efek pada sifat dari suatu material seperti pada plastik dan elastomer yang terpakai dalam bagian peralatan listrik. Temperatur yang rendah membuat pemakaian bahan menjadi tidak aman bahkan tidak layak dipakai.
• Busur karena kondensasi. Uap air di udara akan mengembun pada suhu rendah. Sedangkan isolator akan kehilangan sifat-sifatnya pada suhu rendah. Efek gabungan dari konduktor yang bersentuhan ini akan dapat menyebabkan masalah busur api, dan meningkatkan risiko kebakaran.
• Pembentukan es. Pembentukan es pada casing peralatan dapat meningkatkan risiko korsleting dan kerusakan sirkuit listrik.

Manfaat Penggunaan Sistem Kontrol Suhu

Apa pun aplikasinya, sistem kontrol suhu yang efisien akan dapat meningkatkan keandalan dan masa pakai sistem enklosur, yakni dengan cara sebagai berikut:

• Mengontrol suhu di dalam enklosur untuk memenuhi persyaratan suhu pengoperasian komponen paling kritis.
• Meminimalkan polutan, minyak yang tersebar, dan kelembapan dari udara di dalam enklosur.
• Efisiensi perlindungan peralatan dari kondisi lingkungan yang berbahaya.
• Mengurangi biaya utilitas yang terkait dengan kinerja peralatan dengan efisiensi rendah pada suhu tinggi.
• Meminimalkan biaya perawatan dan kebutuhan untuk perbaikan dan penggantian komponen.
• Menghilangkan biaya peralatan yang rusak.